halaman

Monday, 15 July 2013

MENIKMATI SECANGKIR KOPI



MENIKMATI SENSASI SECANGKIR KOPI DI PAGI HARI

Bagaimana untuk menikmati secangkir kopi yang sempurna?.

Minum kopi bagi sebagian orang merupakan ritual rutinitas santai di pagi hari yang sayang untuk di lewatkan. Terlepas dari segala kesibukan rutinitas pekerjaan yang akan menghampiri di perjalanan panjang rutinitas harian yang terkadang membosankan.

‘Lingkungan yang berbeda, dengan suara yang berbeda, bau dan suhu semua mempengaruhi cara kita merasakan rasa dari cairan yang kita minum dan makanan yang kita makan. Kopi memiliki sensasi multi-indera perasa yang berani dengan bau yang kuat, sehingga unsur rasa – seperti warna, bau, suara, dan tekstur dapat mempengaruhi kenikmatan bagi peminumnya.

Untuk mendapatkan kenikmatan maksimal dari secangkir kopi, mungkin anda tidak harus membayar mahal dengan mendatangi kedai-kedai kopi yang berserakan di sudut-sudut kota. Daripada duduk di sebuah kedai kopi mewah dengan secangkir kopi dibuat oleh barista (pembuat kopi), anda dapat menikmatinya sambil duduk di kursi kulit ataupun sekedar bale-bale yang terbuat dari bambu, yang nyaman di rumah sambil mendengarkan musik jazz, dangdut, gambus, keroncong atau musik apapun yang anda suka dan ruangan yang dikelilingi oleh perabot tua, karena mungkin anda belum bisa mengganti dengan yang baru :).

Cangkir dan piring keramik Cina mungkin baik untuk minum teh tetapi untuk kopi, cangkir porselen yang baik adalah menikmatinya sambil duduk di kursi kulit yang nyaman di rumah anda. "dan itupun bukan syarat mutlak tentunya"

Anda bisa menambahkan sepotong kue bolu ataupun pisang goreng untuk menambah nikmatnya minum kopi di pagi hari, Itu karena rasa kopi membutuhkan camilan ringan untuk menemaninya.

minum kopi sebagai ritual harian santai, yang dapat di sajikan dengan sebuah cangkir porselen yang tidak rumit tapi canggih adalah cara sempurna untuk minum kopi. Cara bekerja otak dalam mengidentifikasi rasa adalah hal yang rumit dan banyak faktor yang ikut bermain lebih dari sekedar pengecap rasa lidah kita.


* artikel ini saya kutip dari link dibawah ini, dan dengan segala hormat artikel tsb saya rubah sedikit, dengan tidak bermaksud untuk merusak ataupun merubah isi dari maksud si penulis, saya hanya ingin menegaskan bahwasannya kopi dapat dan sangat bisa dinikmati siapa saja dan bagaimanapun gaya hidupnya sang penikmat kopi tersebut...salam sruput *

sumber: http://ureport.vivanews.com/hil-n12




 Tips 5 Cara Menikmati Aroma Minum Secangkir Kopi :


1.Racikan Kopi yang Tepat,

Temukan Racikan kopi selera Sobat, Racikan kopi tidak berpatok pada satu racikan saja, Ada yang lebih senang dengan rasa kopi yang pahit dan ada pula yang senang dengan rasa yang Manis. Namun Bagi pecinta kopi biasanya lebih suka rasa yang pahit sehingga Rasa dan Aroma kopi lebih kental.

2.Cara Menyeduh Kopi,

Rasa dan Aroma Kopi yang nikmat sedikit banyak bergantung pada seduhan kopi, Rasa Harum yang bercampur dengan Nikmatnya kopi akan muncul ketika Air 90 derajat celcius dituangkan ke cankir yang terdapat Kopi terbaik didalamnya.

3.Cara Meminum Kopi yang Benar,

Cara Meminum Secangkir Kopi yang benar tidak sama dengan cara meminum minuman lainnya. Sebelum Sobat meminum kopi sebaiknya sobat mencium dan menikmati harumnya kopi racikan sobat dan minum sedikit demi sedikit. Walaupun bukan Kopi Luwak yang terkenal namun Cara Meminumnya tetap sama.

4.Waktu Minum Kopi yang Tepat,

Kopi akan terasa lebih Nikmat apabila diminum dipagi dan malam hari, namun tetap jangan biarkan perut Anda kosong, Biasakan sarapan terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi Kopi di pagi hari.

5.Tempat Penyimpanan Kopi yang Benar,

Untuk Menikmati Rasa, Aroma dan Nikmat Kopi yang sebenarnya, Sobat harus tetap menyimpannya di toples kaca kedap udara dan dibungkus dengan aluminium foil. Karena Kopi mempunyai sifat yang dapat menyerap bau. Tentu Anda tidak mau kopi Anda bercampur dengan Aroma lain sehingga menjadikan Kopi Anda tidak murni Aroma kopi.

Demikian tentang 5 Cara Sedap Menikmati Minum Secangkir Kopi, Semoga bermanfaat.

dan salam sruput ....hehehehe

http://www.hajsmy.us/2012/09/5-cara-sedap-menikmati-minum-secangkir.html



tambah satu lagi ya gan...biar lebih lengkap artikel tentang kopi nya
dan saya akan tambahkan kembali artikel-artikel lainnya....nanti tapi yah

 

 M Arief Pranoto, dari Research Associated GFI, menulis tentang cinta dan kebenaran dalam kopi, 
pada sebuah artikel di http://theglobal-review.com/

dan saya coba sajikan kembali kepada anda sekalian, silahkan menikmati :)


“Mereguk Cinta dan Kebenaran dalam Secangkir Kopi!”.


Tatkala orang bicara soal cinta dan kebenaran, sesungguhnya ia tengah mencari dan memilih "sesuatu" dalam hidup serta kehidupan. Salah mencari bisa tersesat lalu terjerumus. Was-was memilih menjadi ragu-ragu. Atau terlampau yakin cenderung gegabah bahkan bisa terjebak rasa takabur lagi sombong. Tidak untuk ketiganya. Setiap diri pasti ingin menjadi orang yang benar, benar dan benar.

Adalah keniscayaan bahwa cinta dan kebenaran selalu menarik diperbincangkan, dinyanyikan bahkan dibuat legenda banyak orang bahkan bangsa dimanapun? Oleh karena sejatinya hidup berawal dari cinta dan kehidupan menjadi menarik, indah dan mempesona sebab manusia meyakini akan sebuah kebenaran. Asal jangan merasa benarnya sendiri saja?

Hidup itu sendiri. Hanya kehidupan yang bersama-sama. Hidup ditentukan oleh diri sendiri. Kehidupan dapat ditentukan orang lain dan lingkungan. Setiap hidup berbeda, cuma kehidupan yang bisa dan boleh diseragamkan. Hidup itu manunggal rasa, hanya berbeda rupa berbeda warna/suasana.

Seandainya ia garis, hidup itu vertikal - kehidupan ialah garis horizontal. Pada dimensi bilangan, hidup itu nol maka kehidupan adalah angka-angka sesudahnya. Jikalau cinta itu zat, maka ia tak berwarna dan kebenaran yang memberi warna-warni. Ibarat tubuh, cinta ialah darah yang mengaliri hidup, sedangkan kebenaran adalah kaki penyangga kehidupan.

Tidak ada kehidupan tanpa hidup. Bermanfaat dan mudharatnya hidup karena kehidupan. Tak ada hidup tanpa cinta. Sia-sia kehidupan tanpa kebenaran. Demikian aneka unsur jalin-berjalin antara hidup, cinta, kehidupan dan kebenaran. Pertanyaannya adalah: siapa sejatinya dibalik makna (hakiki) cinta dan kebenaran dalam hidup serta kehidupan ini?

Konon, cinta ialah sesuatu berbentuk pengungkapan, perasaan, pengorbanan, pengertian dan program. Pertanyaan hipotesa adalah: 

(1) bagaimana dikatakan cinta, sedangkan kamu belum pernah mengungkapkan apa-apa; 
(2) bagaimana bisa mengatakan bahwa cintamu sungguh suci, sedangkan kamu tak punya perasaan apa-apa; 
(3) bagaimana disebut cinta, sementara kamu tidak pernah berkorban apa- apa; 
(4) bagaimana bisa menerima cintanya, sedangkan kamu tidak punya pengertian apa-apa; 
(5) bagaimana mungkin cintamu disebut tulus dan iklas, sedangkan dirimu tidak punya program apa-apa?

Lalu kebenaran adalah sesuatu berbentuk penyelidikan, permasalahan, pembahasan, penerapan dan petunjuk. Pertanyaan retorikanya: 

(1) bagamana mungkin sesuatu dianggap benar, sedangkan hal itu belum pernah diselidiki; 
(2) bagamana mungkin sesuatu dianggap benar, sedangkan hal itu belum pernah ada masalah sebelumnya; 
(3) bagaimana mungkin sesuatu dianggap benar, jika sebelumnya tidak pernah dilakukan pembahasan; 
(4) bagaimana dikatakan benar, sedangkan kamu belum pernah menerapkannya;
(5) bagaimana tindakanmu dikatakan benar, sedangkan langkah yang kamu tempuh tidak sesuai petunjuk?

Itulah cinta dan kebenaran. Tatkala mencarinya wajib melalui tata-hukum yang dijalankan secara benar guna mengetahui “sesuatu”. Atau mengetahui dulu dengan benar ikhwal jalannya hukum tentang sesuatu dimaksud. Jangan dipenggal. Jangan pula diacak atau dibolak-balik, bisa menimbulkan kerancuan, stagnasi, distorsi dan seterusnya. Karena seringkali pemaknaan sepotong-sepotong cenderung ngawur serta mengada-ada.

Mereguk cinta dan kebenaran dalam hidup serta kehidupan, ternyata membutuhkan persyaratan, tata krama dan kriteria logika. Oleh karena meraih cinta dan kebenaran jalannya ada lagi nyata. Bukan seperti mimpi, ada tetapi tak nyata. Cinta bukanlah soal perasaan belaka, bukan masalah pengungkapan saja, bukan perasaan saja, bukan pula soal pengertian semata. Cinta butuh pengorbanan. Ia butuh program-program nyata.

Demikian pula hal ikhwal kebenaran. Ternyata ia bukan sekedar petunjuk pimpinan, tidak pula fatwa para ulama, atau doktrin-doktrin semata. Kebenaran butuh penyelidikan karena ada masalah sebelumnya. Kebenaran membutuhkan pembahasan. Dan kebenaran butuh penerapan tindakan sebagai bukti untuk meyakinkan bahwa hal itu memang benar adanya.

Menyatakan cinta tanpa ada kriteria dan persyaratan logika adalah gombal belaka. Seperti remaja dimabuk cinta, cuma syahwat yang bicara. Ia akan berlalu ketika mereka terlena dibuai cinta. Menyebut kebenaran tidak dengan tata krama logika adalah dogma. Apakah dogma ialah keyakinan yang diterima tanpa kritik tanpa selidik. Cuma soal waktu saja, lambat laun dogma berubah basi dimana manfaatnya hanya sekedar mitos ataupun stigma. Letaknya dimulut berselimut gengsi dan kebohongan belaka.

Oleh karena itu janganlah berpindah dari suatu hal kepada hal lain sebelum kamu mengetahui hakikat kebenaran, terutama kebenaran mencinta, dicinta serta kebenaran dalam bercinta. Sesuatu dikatakan benar adalah sesuatu yang bergerak menurut sifat dan tuntutan dari zamannya. Selain daripada itu masih belum dapat dikatakan benar secara mutlaq, karena sesungguhnya kebenaran itu berasal dari Dia, Rabb Yang Maha Kekal .

Oleh M Arief Pranoto, Research Associated GFI
http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=11434&type=9


#salamsruput  :) :)

No comments:

Post a Comment